Bahan Ajar, Struktur Teks Karya Tulis Ilmiah

 

  1. Pengertian 

Tekstologi, suksesasesmen.id | Admin---Karya Tulis Ilmiah (KTI ) adalah teks yang ditulis dengan susunan sistematis, logis, dan memenuhi kaidah keilmiahan. Aspek rasionalitas dalam penulisan KTI  dan masalah yang diangkat bersifat objektif dan faktual. KTI menggunakan kata-kata yang tidak ambigu atau bermakna ganda sehingga dibutuhkan gaya bahasa yang lugas, eksplisit, dan ilmiah sesuai dengan PUEBI.


  1. Ciri-Ciri Karya Ilmiah

KTI memilik ciri-ciri yang sistematis dan tersusun rapi. Berikut ini adalah ciri-cirinya. 1.masalah yang diungkapkan secara logis, fakta dengan data kredibel, analisis objektif, dan dalam rumusan masalah diungkapkan dengan kalimat tanya. 

2.Opini dikemukakan berlandaskan teori dari berbagi sumber, seperti pendapat ahli, jurnal ilmiah, atau pun buku-buku yang sudah terbit, bukan berasal dari imajinasi, perasaan, atau pendapat yang subjektif penulis atau peneliti. 

3.Ragam bahasa berciri ilmiah, tidak ambigu, dan tidak menggunakan kata-kata yang bersifat konotatif.


Baca juga: Tips Belajar di Rumah agar Nilai Rapor meningkat

  1. Struktur Karya Tulis Ilmiah

Struktur KTI pada umumnya bergantung pada jenisnya dan aturan dari Lembaga atau institusi apa yang diikuti. Namun, pada umumnya struktur karya ilmiah terdiri atas sebagai berikut. 

1.Halaman judul.

Judul KTI ditulis berdasarkan topik yang diangkat sehingga menjadi nama dari karya ilmiah tersebut. Judul harus ditulis semenarik dan sejelas mungkin sehingga pembaca mendapatkan gambaran tentang apa isinya, sepert “Meme-meme yang Berpotensi Menjadi Viral pada Media Sosial Facebook: Suatu Telaah Wacana”. Dalam halaman judul, nama penyusun, nama lembaga atau institusi, serta tempat dan tahun ditulis dengan aturan rata tengah, yang ditempatkan berturut-turut setelah judul di bagian bawah.

2. Abstrak

Dalam KTI ada bagian ringkasan dari seluruh isi KTI yang disebut dengan abstrak. Abstrak ini ditulis bergantung pada peraturan akademis tertentu. Pada umumnya, abstrak ditulis dengan maksimal 150—200 kata dengan jarak spasi 1,5 pt dan tidak ada jarak antar baris. Isi abstrak, antara lain tujuan penelitian, metode penelitian, sumber data, dan pembahasan. Bagian bawah abstrak terdapat kata kunci. Kata kunci ini ditulis maksimal lima kata.

3. Pendahuluan

Pada bagian pendahuluan KTI terdapat beberapa subjudul, antara lain 

1. belakang masalah 

2.Identifikasi masalah 

3.Pembatasan masalah 

4.Perumusan masalah 

5.Tujuan pembahasan 

6. Kemaknawian tulisan


4. Kerangka Teoretis

Dalam bagian kerangka teoretis terdapat penjelasan tentang hasil kajian terhadap teori  dan hasil-hasil penelitian yang sudah terpublikasi dan relevan dengan karya tulis ilmiah itu. Pada bagian ini, teori-teori dari para ahli akan diibaratkan sebagai pisau untuk mengupas objek penelitian yang disebutkan pada bagian rumusan masalah. Dalam menyusun teori tersebut, kemampuan menggunakan kaidah pengutipan sangat dibutuhkan agar tulisan tidak dinilai sebagai plagiarisme.

5. Metode Penelitian

Dalam bagian metode penelitian dijelaskan cara mengupas masalah yang menjadi objek penelitian yang sangat berpengaruh terhadap hasil KTI. Metode atau prosedur penelitian menjadi petunjuk penulis untuk meneliti dengan langkah-langkah yang benar sebab jika metodenya salah, pembahasannya pasti juga akan salah. Terdapat dua metode yang di dalamnya masih ada subbagiannya, yaitu metode kualitatitf dan metode kuantitatif.

6. Pembahasan

Dalam bagian ini terdapat isi atau analisis terhadap objek penelitian dengan teori sebagai alat kupas dan metode sebagai cara kupas. Bagian ini memuat lebih dari setengah tulisan jika dibandingkan dengan bagian lainnya. Penulis menggunakan daya analisisnya secara objektif bergantung pada metode yang dipilih. Jika metode kuantitatif yang dipilih, data akan dijabarkan dengan bantuan infografis, seperti grafik, diagram, ataukah tabel. Sementara itu, jika metode kualitatif yang dipilih, data akan diuraikan secara verbal.

7. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan berbeda dengan rangkuman. Pada bagian kesimpulan, proses pemaknaan telah terjadi, sedangkan rangkuman hanyalah berisi kumpulan ide pokok. Tedapat dua penyampaian dalam menulis kesimpulan, yakni  ditulis butir per butir atau uraian berupa esai padat. Kesimpulan berisi pemaknaan dari awal pembahasan hingga akhir yang ditulis secara singkat, padat, dan jelas. Pada umumnya, bagain ini juga menyajikan saran dan rekomendasi. Sementara itu, bagian saran berisi anjuran penulis dari hasil penelitian yang telah dibahas kepada para pembaca atau pihak yang berhubungan dengan topik. Selain itu, saran juga berisi anjuran terhadap penelitian selanjutnya yang sejenis.

8. Daftar Pustaka

KTI menyertakan sumber referensi karena jika tidak akan dianggap sebagai plagiarisme. Penulisan daftar pustaka membutuhkan waktu yang tak sebentar dan ketelitian yang mendalam dan bergantung pada format. Terdapat dua format penulisan daftar pustaka yang paling terkenal: format APA dan MLA.

Contoh format MLA:

Persik, Dewi. Musik Dangdut dan Relevansi Sosial. Jakarta: UI Press, 2000.

Contoh format APA:

Persik, Dewi,  2000, Musik Dangdut dan Relevansi Sosial, Jakarta: UI Press.

Dalam beberapa Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI), hal pertama yang dicek adalah daftar pustaka. Jika terjadi kesalahan, tulisan tidak akan dibaca, yang artinya terdiskualifikasi.


  1. Jenis-Jenis Karya Tulis Ilmiah

Karya tulis ilmiah memiliki tujuh jenis. Perbedaannya terletak dari isi dan sistematika penulisan. Ketujuh jenis tersebut antara lain sebagai berikut.

1. Artikel

Artikel adalah tulisan yang berisi opini penulis atas permasalahan tertentu yang diangkat. Opini yang dimaksud bukan pandangan subjektif semata, tetapi berdasarkan beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh Lembaga atau institusi tertentu. Contohnya, artikel berjudul “Manusia Tidak Didesain untuk Bahagia” dari situ The Conversation.com berisi tentang opini penulis bahwa manusia didesain sebagai makhluk untuk bertahan hidup. Opininya didukung dengan teori evolusi manusia.

2. Makalah

Makalah adalah jenis karya tulis ilmiah yang dalam proses penulisannya dibutuhkan data studi lapangan sehingga bersifat empiris dan objektif. Data-data yang dihimpun dari studi lapangan dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah penelitian. Makalah pada umumnya dipresentikan dalam sebuah seminar.

3. Skripsi

Skripsi adalah jenis karya tulis ilmiah yang disusun oleh mahasiswa untuk mendapatkan gelar strata satu (S-1). Dalam proses pembuatannya, orisinalitas menjadi hal yang utama. Bentuk akhir skripsi biasanya berbentuk hard cover dan dipresentasikan di depan para dosen penguji dan pembimbing, yang disebut dengan istilah sidang skripsi.

4. Work paper

Work paper atau kertas kerja adalah jenis karya tulis ilmiah yang hampir mirip dengan makalah, tetapi analisisnya lebih mendalam. Work paper dipresentasikan di depan para ilmuwan dan pada umumnya isi work paper berisi solusi dari permasalahan besar yang sedang dihadapi.

5. Paper

Paper adalah jenis karya tulis ilmiah yang popular pada kalangan mahasiswa. Strukturnya mirip dengan makalah, tetapi lebih sederhana. Permasalahan lebih dipersempit agar dapat terfokus pada satu ini. Pada umumnya, paper ditulis oleh mahasiswa untuk memenuhi nilai Ujian Tengah Semester (UTS) ataupun Ujian Akhir Semester (UAS).

6. Tesis

Jika skripsi dibutuhkan oleh mahasiswa untuk syarat memperoleh gelar S-1, Tesis diperlukan untuk meraih gelar strata dua (S-2) atau Master. Perbedaannya dengan skripsi, tesis mengalisis suatu topik penelitian lebih kompleks sehingga tingkat ilmiah dari tesis lebih kuat dibandingkan skripsi.

7. Disertasi

Disertasi adalah jenis karya tulis ilmiah yang disusun untuk memperoleh gelar strata tiga (S-3) atau doktoral. Calon doktor mencari permasalahan yang tengah dihadapi oleh manusia pada bidang tertentu lalu mencari solusi akan permasalahan tersebut sehingga hasil karyanya bermanfaat nyata sehingga bersifat orisinal.


*Sumber: studiobelajar.com dengan penyesuain redaksi dan isi.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama