Gita Asesmen Di Society 5.0

Gita Asesmen Di Society 5.0

    Sumber: Pusmenjar, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

SuksesAsesmen.id | Admin---Pemerintah melalui Kemdikbud membuat kebijakan baru. Ujian Nasioal (UN) ditiadakan. Penggantinya Asesmen Nasional (AN). Pelaksanaanya menyasar tingkat V SD, VIII SMP, dan XI SMA/SMK sehingga memberi gambaran atas capaian pelaksanaan pembelajaran di sekolah di tingkat akhir, yakni kelas VI SD, IV SMP, dan XII SMA/SMK. So, sekolah dapat melakukan evaluasi di tingkat akhir peserta didik dalam menyelesaikan pembelajarannya.


Kebijakan baru ini tidak hanya diikuti siswa, tetapi juga guru dan kepala sekolah.
Dengan AN ini pemerintah melakukan survei di lingkungan satuan pendidikan (sekolah).
Hasilnya akan dijadikan evaluasi atas penyelenggaraan pendidikan dari tingkat satuan
pendidikan, daerah, sampai nasional. Meski diniatkan sebagai survei pemetaan, tampaknya
pemerintah akan mengolah hasil AN dalam klasifikasi kualitas sekolah. Hal ini tentu bagus
untuk memacu kinerja sekolah dalam memberika pelayanan pendidikan.

Lalu, materi apa yang diujikan AN? Laman resmi Kemdikbud memberi kisi-kisi materi uji AN yang disebut kompetensi minimum, yakni kompetensi dasar dalam membaca
(literasi) dan menghitung (numerasi). Dua kompetensi dasar ini dapat menjadi modalitas peserta didik, guru pengampu pelajaran, dan kepala sekolah dalam memproduksi dan mengonsumsi teks, terutama informasi di internet (konten). Apalagi, Revolusi Industri (RI) 4.0
mengarah pada digitasi dan digitalisasi informasi. 

Dengan kata lain, prasyarat literasi dasar (baca-tulis) dan literasi menghitung (numerasi) menjadi modal kita dalam berinteraksi dalam literasi sains (ilmu pengetahuan), literasi finansial (keuangan), literasi digital (teknologi informasi), dan literasi budaya dan kewargaan (interaksi sosial dan budaya).

Hal ini menandai perubahan pola hidup mekanis ala RI 4.0 yang mereduksi nilai
kemanusiaan ke kesadaran baru. Sebuah kesadaran akan pentingnya kembali berinteraksi
dengan alam dan sesama. Kecanggihan teknologi hanya menjadi alat kita bereksistensi dan
berkarya dalam hidup. Sebab, kita adalah warga sah sebuah bangsa (citizen), bukan hanya
warga media sosial (netizen). Kesadaran baru ini sering kita sebut dengan era society 5.0. ***

Post a Comment

أحدث أقدم